10 hari pertama Ramadan
Inilah hari-hari penuh rahmat. Terimalah rahmat itu dari Allah, taruhlah di dalam kalbu kalian, supaya bersinar dan berkilau. Inilah level pertama dalam bulan ramadan. Mari kita mulai dengan ibadah yang mudah... seperti shalat 5 waktu, baca Al-Qur'an kalau bisa dengan target 1 hari 1 juz.
10 hari kedua Ramadan
Inilah hari-hari magfirah, yaitu hari-hari penuh ampunan Allah. Kira-kira apa yang harus dilakukan di level ini? Tentunya dengan intropeksi diri. Lontarkan pertanyaan seperti ini, "Apa yang kurang dari ibadah saya?" atau "Emang sifat saya sejelek apa sih sampai-sampai tidak ada yang mau berteman dengan saya?" kepada diri
kalian. Cari tahu kejelekan-kejelekan dari kalian, karena hanya kalian yang dapat memahami kesalahan pada diri kalian. Belajarlah dari orang yang kalian anggap baik untuk dijadiakan teladan.
10 hari terakhir Ramadan
Disebut juga "itqun minanaar" atau hari pembebasan neraka. Bukan setan yang dibebaskan dari neraka, namun 10 hari terakhir Ramadan adalah hari-hari yang mulia. Maka dari itu, saat-saat terakhir ini banyak yang melakukan itikaf(menetap) di masjid, menghabiskan waktu bersama-Nya. Disinilah adanya Lailatul Qadar.
Dari ummul mukmin, Arsyah r.a. bercerita tentang kondisi Nabi Muhammad saw pada 10 hari terakhir Ramadan,
"Beliau jika pada sepuluh hari terakhir Ramadan, mengencangkan ikat pinggang dan membangunkan keluarganya."
Maksudnya adalah penyerahan diri kepada Allah dengan meningkatkan ibadah kepada-Nya. Bertambah umur sehari, maka bertambah 1 kebaikan.
No comments:
Post a Comment